Jumat, 29 Oktober 2010
Bunda
Minggu, 24 Oktober 2010
Realita Bermakna
pujangga berakal tiga
segores puisi menyerukan diri kagum beragam rupa
terhadap sekelebat bayang yang menyita perhatianku. . .
mengapa kau selalu menjadi bayangku ?
mengagumi diriku ?
aku bukanlah sesuatu yang indah, sesuatu yang pantas tuk diikuti . . .
namun mengapa kau masih menemaniku ?
sampai dia masuk ke ruang pribadiku, ruang yang teramat pribadi
ya, bayang itu. . .bayang yang dulu selalu mengikutiku
menuliskan nama'a dengan tinta emas di seluruh dinding
hingga bayang yang fatamorgana menjadi realita
karena bayang itu, tidak, realita itu, selalu menemaniku
Memang tak slalu seiya dan sekata
namun bermakna dalam kenangan . . .
sanubari menari menjamah kata
indah lantunan sang detik
terucap kata, tersampai rasa
dari tutur lembut seorang wanita
seorang wanita dewasa nan hebat
dengan lantang dia berkata, "Akulah Winda"
Selasa, 19 Oktober 2010
My Only Model
Kamis, 29 Juli 2010
yuk maen dgn angka
Selasa, 01 Juni 2010
Format Baru Penulisan Mata Uang Rupiah
Atas dasar itulah, Pusat Bahasa merevisi penulisan nominal mata uang. . .
dan perlu diingatkan sekali lagi. . .untuk penulisan nominal mata uang, TIDAK DIGUNAKAN SPASI SETELAH MATA UANG DAN SEBELUM NOMINAL ANGKA'A.
Selasa, 11 Mei 2010
The Black Swan
Buku yang berjumlah 384 halaman ini tidak bercerita tentang hewan angsa, tapi sang penulis, Nassim Nicholas Taleb, mengambil makna dari peristiwa ditemukannya angsa hitam iitu. Buku in berbau filosofis, sehingga agak sulit untuk dicerna, untuk memahaminya, harus membaca beberapa kali. Walaupun tergolong sulit dicerna, penulis buku ini berusaha dengan keras agar bukunya ini tetap bisa menjadi bacaan yang ringan dan bermanfaat untuk semua kalangan.
Angsa Hitam atau Black Swan merupakan peristiwa langka yang dianggap banyak orang mustahil terjadi, dan mereka mengingkari adanya suatu kemungkinan, sampai peristiwa itu benar-benar terjadi dan mereka baru mempercayainya. Adapun tiga ciri utama dari Black Swan ini, yaitu tidak dapat diramalkan, memiliki dampak yang luar biasa, dan setelah peristiwa itu terjadi, orang-orang baru sibuk menyusun berbagai macam teori bahwa peristiwa itu sebenarnya bisa diramalkan. Contoh yang nyata dari Black Swan ini adalah keruntuhan sistem finansial di Amerika beberapa tahun yang lalu, kemunculan internet, Perang Dunia I. Menurut Taleb, manusia saat ini terlalu dirancang untuk mempelajari hal-hal yang spesifik ketika mereka seharusnya bisa fokus ke hal-hal umum. Manusia saat ini hanya berkonsentrasi pada hal-hal yang telah mereka ketahui dan kurang berani memperhitungkan apa yang mereka tidak ketahui karena sering gagal.
Buku ini menjelaskan tentang ketidakberanian kita karena telah sangat terdoktrin akan hal-hal yang dianggap sudah semestinya, dan memberikan solusi agar bisa mengatasinya. Buku ini menanamkan agar kita selalu yakin dengan diri sendiri dan tidak mudah percaya dengan apa yang ada di sekitar kita, tapi tidak menyebabkan diri kita menjadi skeptik berlebih. Buku ini juga menjelaskan bagaimana kita menyikap suatu keacakan sebagai bagian dari sikap terbuka dan waspada akan berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Namun, apabila hanya membaca buku ini sekilas dan tidak mengkajinya secara lebih lanjut, maka akan banyak yang berpendapat bahwa bukku ini mengajarkan kita untuk menjadi empiris negatif. Maka dari itu, sebaiknya setelah selesai membaca buku ini, bacalah lagi, pahami dan kaji. Lalu diskusikan dengan teman untuk bertukar pendapat agar buku ini bisa diambil manfaatnya.